SUMENEP, IndonesiaPos – Kasus pencabulan terhadap santriwati yang diduga dilakukan oknum guru ngaji inisial AW Warga Desa Masalima, Kecamatan Masalembu, Kabupaten Sumenep menyedot perhatian masyarakat.
Bahkan saat ini, kasus tersebut sudah bergulir ke Unit PPA Polres Sumenep, Madura, Jawa Timur. Namun, hingga korban melaporkan ke Polres Sumenep, dan Kepala Desa setempat, Darussalam, belum ada tindak lanjutnya.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Dapil VI Darul Hasyim Fath terkesan tutup mata, ketika warganya mengalami dugaan pencabulan itu. Padahal dirinya putra daerah Kepulauan, di Kecamatan Masalembu.
Beredar isu, korban N (12) anak tak berdosa tersebut juga dikabarkan hamil walaupun dibantah sendiri oleh korban dan keluarganya.
“Keponakan saya tidak hamil. Berita itu tidak benar,”kata paman korban.
Meski demiakian, keluarga korban tetap berharap ada keadilan untuk keponakannya yang tak berdosa itu.
“Sebenarnya saya lelah mas dan capek pikiran. Tapi demi keponakan, saya harus bersuara minta keadilan bisa ditegakkan,”terang Toyami, bibi Korban.
BACA JUGA :
Sementara itu, Kapolres Sumenep AKBP Edo Satya Kentriko membenarkan bahwa kasus tersebut saat ini sudah menyeret nama baru, yakni pamannya sendiri.
“Ya menyeret nama baru, yakni pamannya sendiri”katanya.
Ketika ditanya terkait kehamilan korban akibat pencabulan oknum kiai Cabul, Edo Satya Kentriko belum bisa memastikan.
“Kami belum bisa pastikan, karena harus melaksanakn check medis dulu,”terangnya.
Dilain pihak, Kepala Desa Masalima, Darussalam hingga saat ini belum juga menemui korban yang bernasib malang itu.
“Kades Masalima hingga Darul Hasim Fath tidak pernajh memperhatikan kami,”tandas salah satu keluarga korban. (min/hen)