SUMENEP, IndonesiaPos – Demokrasi Aspirasi Rakyat Jawa Timur (Dear Jatim) kordinator daerah (Korda) Sumenep mengajak Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep dan seluruh distributor untuk melakukan audiensi tentang isu petani yang mengalami kekurangan pupuk urea subsidi.
Audiensi tersebut diselenggarakan di ruang rapat kantor DKPP Sumenep yang dihadiri oleh Kepala DKPP Arif Firmanto, para Distributor, ketua Dear Jatim dan sejumlah mahasiswa. Rabu (07/12/2022) kemarin.
“Audiensi ini dilakukan untuk mencari solusi bagaimana kekurangan pupuk di tingkat petani bisa teratasi,” kata ketua Dear Jatim korda Sumenep Mahbup.
Dirinya meminta kepada pemangku kebijakan, Bupati dan Dinas terkait seperti DKPP, Disperindag dan KPPP (Kelompok pengamat peneliti dan pemerhati) agar petani tidak selalu berteriak kekurangan pupuk dikala musim tanam.
Maka dari itu, ia sepakat dengan DKPP untuk selalu bersinergi dalam melakukan pemantauan kepada distributor sampai ke tingkat kelompok. “Kami sudah mempunyai kesepahaman dengan DKPP untuk bersinergi dalam upaya mengatasi permasalahan ini. Dengan demikian diharapkan para petani nantinya tidak selalu kekurangan pupuk,”ujarnya.
Kepala DKPP Sumenep Arif Firmanto mengapresiasi terhadap Dear Jatim yang turut peduli dalam permasalahan kekurangan pupuk bersubsidi kepada petani.
BACA JUGA :
“Kami menganggap hal ini bukan sebuah kelangkaan, akan tetapi kekurangan yang disebabkan oleh pengurangan kuota pupuk petani di Kabupaten Sumenep,”kata Arif
Dijelaskan oleh Arif, RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) ada usulan untuk pupuk jenis Urea 43.414 000 ton, yang teralokasi 31.267.000 ton. “ada kekurangan 12.147.000,” ucapnya
Sedangkan di bulan Agustus ada evaluasi sehingga di bulan September ada realokasi (Pengurangan). “pupuk Urea mendapat pengurangan 5.992 ton,”jelasnya.
Sementara untuk jenis pupuk NPK phonska sebanyak 5.082. ton dan di bulan November Provinsi mengurangi kembali dari pusat sebanyak 28 ribu ton. ”Ada tambahan NPK Phonska namun hanya 20 ton,”paparnya.
“Terjadinya kekurangan pupuk di petani disebabkan oleh pengurangan alokasi pupuk dari provinsi,”imbuh Arif.
Sementara itu, salah satu distributor menyampaikan, pihaknya telah melakukan penyaluran pupuk kepada kios sesuai dengan standard operating prodecure SOP.
“Problemnya dikarenakan ada pengurangan kuota pupuk untuk Kabupaten Sumenep,” imbuhnya.
Diketahui, hasil audiensi tersebut Dear Jatim dengan DKPP Sumenep akan melakukan kordinasi dan bersinergi dalam permasalahan ini.(Id/hen)