BONDOWOSO, IndonesiaPos
DPRD Bondowoso melakukan serangan balik terhadap Bupati Bondowoso, setelah sebelumnya Bupati Salwa Arifin berhasil menaklukkan lawan politiknya, kini Bupati ditinggal keluar dari ruang di Graha Paripurna DPRD, Rabu (29/12/2021).
Sebanyak 32 anggota DPRD Bondowoso bersamaan meninggalkan Bupati Salwa di Gedung Graha Paripurna DPRD ketika hendak melakukan rapat paripurna penetapan Propemperda.
Peristiwa memalukan ini, Bupati ditinggal begitu saja oleh puluhan DPRD ini berawal ketika ketua DPRD H. Ahmad Dafir dan Wakilnya, H. Buhari dari PPP tidak hadir dalam rapat paripurna tersebut. Sehingga wakil Ketua DPRD yang lain, Sinung Sudrajat dari PDIP mengumumkan, bahwa karena tidak ada pendelegasian untuk memimpin sidang, maka pihaknya tidak bisa meneruskan sidang paripurna tersebut.
BACA JUGA :
- Pelantikan ASN “Ngawur”, DPRD Segera Laporkan Bupati Bondowoso ke APH
- Bupati Bondowoso Diminta Harus Banyak Belajar Etika Birokrasi
Akhirnya hampir seluruh anggota DPRD Bondowoso kemudian kompak meninggalkan ruang paripurna. Sementara Bupati Salwa turun dari kursi dan mengikuti anggota DPRD keluar ruang sidang.
Sejumlah wartawan yang hendak melakukan konfirmasi kepada Bupati tak diperkenankan oleh ketua fraksi PPP, Sahlawi Zain. Bahkan Sekretaris PPP, Gus Sef ketika dikonfirmasi menegatakan siap menghadapi apa yang dilakukan oleh puluhan sahabatnya di DPRD.
“Silahkan saja, kita siap. Ini saya kira tidak etis dilakukan,”kata politisi ppp ini.
Ditempat yang sama, salah satu anggota DPRD dari fraksi PKB, Samsul Tahar mengaku kaget dengan peristiwa keluarnnya sekitar 32 anggota DPRD lintas fraksi yakni PDIP, Golkar, PKB, Demokrat dan PAN.
Menurut Tahar, kejadian tersebut adalah pesan penting yang ingin disampaikan oleh DPRD bahwa pemerintahan itu terdiri atas eksekutif legislatif. Sehingga Bupati tidak bisa jalan sendiri namun perlu dibangun komunikasi yang baik.
“Kalau Bupati mau jalan sendiri tanpa melibat DPRD maka Pemerintahan ini akan timpang. Tapi kalau itu yang dikendaki Bupati dengan memilih jalan politik itu ya silahkan,”kata Tahar.
Sementara Bupati hanya ditemani 5 anggota fraksi PPP dan sebagian anggota fraksi Gerinda.
DPRD meninggalkan Bupati ini sebagai peringatan keras bahwa Bupati tidak bisa membangun pemerintahan sendirian melainkan sebuah kolaborasi kolektif dengan DPRD.