<

Lima Orang Warga Bondowoso Mulai Terserang DBD

BONDOWOSO, IndonesiaPos

Sebanyak lima orang mulai terserang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti, di Kabupaten Bondowoso. 

Penanggungjawab Program Pengendalian Penyakit Tular Sektor dan Zonosis (P2PTPZ) Dinas Kesehatan Bondowoso Haris Ahmadi menjelaskan, kelima orang yang terserang DBD tersebut berasal dari Kecamatan Sumber Wringin, Kecamatan Tapen, Kecamatan Pujer masing-masing satu orang serta Kecamatan Wringin sebanyak dua orang. 

Kata dia, jumlah ini lebih sedikit dibanding kasus DBD pada tahun 2019 di bulan yang sama yang mencapai 93 kasus. Namun ancaman DBD tahun ini tetap perlu diwaspadai karena  curah hujan di Bondowoso sangat tinggi.

“Kita sudah menyurati para Camat untuk waspada dini DBD. Jadi mulai September tahun lalu kita sudah sosialisasi kewaspadaan dini penyebaran wabah demam berdarah. Kalau ada gejala-gejala yang mirip dengan DBD, maka segera lapor ke Puskesmas terdekat,” katanya. Sabtu (18/1/2020). 

menurutnya, Kementerian Kesehatan melalui Dinkes Bondowoso saat ini menggalakkan Program Gerakan Bersama Masyarakat Dan Karyawan Untuk Mengendalikan Jentik Aides (Gebrak Meja) yang merupakan tindak lanjut dari gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (Juru Pemantau Jentik) yang digalakkan secara nasional.

“Gebrak Meja diselenggarakan melalui Jumantik di setiap kecamatan dengan struktur organisasi melibatkan unsur Muspika dan Puskesmas di setiap desa. Yakni dengan memantau, mengantisipasi timbulnya penyakit DBD di suatu lingkungan dengan cara Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN),” jelasnya.

Untuk itu, masyarakat Bondowoso diminta untuk teratur mengecek sarana utama tempat perkembangbiakan nyamuk disekitar rumah seperti kamar mandi, gentong, tempat minum burung, fas bunga dan sisa-sisa bambu.  “Karena Aedes agepty ini lebih subur berkembang biak di air bersih,” pungkasnya. (sandy)

BERITA TERKINI