MALANG – IndonesiaPos
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto melaksanakan kunjungan kerja (kunker( di Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) L’ Sima Ngajum, Kabupaten Malang.
Dikesempatan itu, hadir Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Mashudi dan Kepala Kantor Wilayah Dirjenpas Jawa Timur, Kadiyono pada Selasa (29/7/2025/
Kunker ini merupakan bagian dari implementasi program Asta Cita Presiden Republik Indonesia dan 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, yang menitikberatkan pada penguatan kemandirian melalui program ketahanan pangan berbasis pemasyarakatan.
Penandatanganan perjanjian kerja sama antara Kepala Lapas Kelas I Malang dengan pihak ketiga dalam mendukung program ketahanan pangan mengawali kegiatan.
Kolaborasi ini menjadi bagian strategis dalam pengembangan pembinaan kemandirian warga binaan, sekaligus wujud nyata sinergi antara pemasyarakatan dan mitra eksternal.
Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan hibah tanah dari Bupati Banyuwangi dan penyerahan ini bagian dari Pernyataan Komitmen Bupati Pasuruan kepada Kepala Kantor Wilayah Ditjen Imigrasi Jawa Timur, Novianto Sulastono.
Kedua momen ini disaksikan langsung oleh Direktur Jenderal Imigrasi, dan menjadi bentuk dukungan konkret pemerintah daerah terhadap penguatan fungsi keimigrasian di daerah masing-masing.
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto menyerahkan secara simbolis 200 palet bantuan sosial dan santunan pendidikan bagi siswa berprestasi.
Pemberian ini sebagai bentuk perhatian terhadap masyarakat, dengan harapan dapat memberikan semangat dan motivasi bagi generasi muda untuk terus menorehkan prestasi ditengah keterbatasan.
Kemudian kegiatan penanaman edamame dan kubis manis oleh Menteri Agus Andrianto, dilanjutkan dengan panen telur ayam serta peninjauan kandang kambing dan sapi di area SAE.
Pelaksanaan kegiatan ini menunjukkan bahwa pemasyarakatan tidak hanya fokus pada pembinaan warga binaan dari aspek mental dan spiritual, tetapi juga aspek kemandirian ekonomi.
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, menyampaikan bahwa seluruh program yang dijalankan saat ini merupakan bentuk dukungan terhadap Asta Cita Presiden Republik Indonesia, khususnya dalam hal ketahanan pangan.
“Jejak digital tidak akan hilang. Presiden kita sampai hari ini kecintaannya terhadap masyarakat dan tanah air sangat luar biasa. Ketahanan pangan menjadi bagian penting dari Asta Cita beliau. Maka dari itu, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dan Imigrasi ingin turut memberikan kontribusi nyata,” ujar Agus.
Menteri Agus menekankan bahwa saat ini sebanyak 98% penghuni lembaga pemasyarakatan berada dalam usia produktif, yang menjadi tanggung jawab negara.
“Kita memiliki 280 ribu warga binaan. Mereka tidak menuntut UMR. Maka dari itu, para pemangku jabatan harus aktif berkomunikasi dengan para pemangku kepentingan untuk membuka lapangan kerja seluas-luasnya bagi mereka yang tujuannya agar saat kembali ke masyarakat, mereka memiliki bekal dan siap berdaya,” tegasnya.
Ia juga mendorong pemanfaatan seluruh potensi, termasuk lahan-lahan negara yang belum digunakan secara maksimal.
Sementara itu, Kakanwil Ditjenpas Jawa Timur, Kadiyono, menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah pusat yang begitu besar terhadap penguatan sistem pemasyarakatan di wilayah Jawa Timur.
Ia mengatakan, SAE L’Sima Ngajum merupakan bentuk konkret komitmen jajaran pemasyarakatan Jawa Timur dalam menjawab kebutuhan pembinaan yang lebih bermartabat dan berkelanjutan.
“Kami memaknai kehadiran Menteri sebagai energi baru untuk terus bergerak, berinovasi, dan membangun pemasyarakatan yang lebih progresif serta terintegrasi dengan masyarakat,” ujarnya.
Kunjungan kerja ini, diharapkan terjadi percepatan nyata implementasi program-program strategis pemasyarakatan dan keimigrasian, serta memperkuat sinergi lintas sektor dalam membangun sistem pemasyarakatan yang semakin bermanfaat untuk masyarakat.(Hen)