<

Perlakuan Bupati Bondowoso Terhadap DPRD Dibalas Dengan Air Tuba

BONDOWOSO, IndonesiaPos

Bupati Bondowoso, Salwa Arifin harus menelan pil pahit setelah puluhan anggota DPRD Bondowoso meninggalkannya di gedung graha Paripurna DPRD Bondowoso, saat nmenjelang rapat Paripurna Bapemperda.

Anggota Fraksi PKB, DPRD Bondowoso, Mohammad Sholeh mengungkapkan, Puluhan anggota dewan meninggalkan Bupati sebagai balasan bahwa Air Susu Memang Harus dibalas Air Tuba.

“Kita hanya mengingatkan Bupati agar dia tidak bisa seenaknya melakukan kehendak hatinya. Meskipun Bupati punya hak prerogatif tapi ada etikanya,”ujar Sholeh.

BACA JUGA : 

Dijelaskan, kalau Bupati mau bekerja seenaknya, maka DPRD juga bisa. Selama ini  DPRD sudah mencoba membangun komunikasi politik yang baik dengan bupati, namun Bupati kemudian merusaknya.

“Kita sudah berusaha bersabar atas perlakukan Bupati selama ini. Kalau ada pihak yang bilang apa yang kami lakukan tidak etis, maka kita kembalikan pada sikap Bupati, dan kami juga punya hak melakukan apa yang seharusnya kami lakukan,”ujar M. Soleh anggota fraksi PKB.

Sementara itu, anggota fraksi PDIP Andi Hermanto mengatakan, bahwa adanya kejadian Bupati ditinggalkan oleh anggota dewan tersebut menandakan bahwa Bupati sudah tidak lagi memiliki kekuatan politik.

“Ini bukti bahwa Bupati sudah tidak memiliki legitimasi politik. Ini bisa membahayakan posisi bupati ke depan,” ujarnya.

Andi menandaskan, selama dewan sudah sangat baik terhadap Bupati, namun Bupati tidak menghargai apa yang telah dilakukan oleh dewan. “Ini buah dari apa yang dilakukan Bupati,” katanya.

Sementara itu, Anggota fraksi ppp, Saiful Bahri menjelaskan,  seharusnya rapat paripurna tidak bisa dibatalkan hanya karena ketua DPRD tak hadir sebab yang hadir sudah kuorum.

“Politiknya jangan terlalu barbar. Di desain dengan cantik kan lebih baik. Dan ini awal permulaan. Kemarin itu kita bukan memukul mundur musuh, kita hanya memercikkan sedikit api,” katanya. (Heru)

BERITA TERKINI

IndonesiaPos