<

Sektor Wisata Indonesia Segera Bangkit

JAKARTA, IndonesiaPos

Sektor pariwisata menjadi sektor yang paling terdampak pandemi Covid-19, yang ditunjukkan dengan penurunan drastis jumlah kunjungan wisatawan. 

Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk memulihkan pariwisata tahun 2021, namu tetap memberikan prioritas pada aspek kesehatan dan keselamatan masyarakat, antara lain melalui penerapan protokol kesehatan dan vaksinasi Covid-19.

“Dalam penyelenggaraan kegiatan kepariwisataan di masa pandemi ini, pemerintah Indonesia telah menetapkan protokol kesehatan berbasis Cleanliness, Health, Safety and Environment Sustainability (CHSE). Protokol kesehatan berbasis CHSE menjadi standar penyiapan destinasi wisata,” ujar Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat memberikan sambutan pada Hybrid Event Leaders Summit Asia-Global Tourism Forum (GTF) 2021, di Hotel Raffles, Jakarta, Rabu (15/09/2021).

Untuk mewujudkan standar tersebut, Wapres Amin menegaskan, diperlukan dukungan seluruh pemangku kepentingan termasuk para wisatawan, baik domestik maupun internasional, untuk berdisiplin secara ketat melaksanakan protokol kesehatan CHSE.

Di samping itu, kata Wapres, program vaksinasi juga diharapkan mampu menjadi basis yang kuat menuju pemulihan sektor pariwisata.

“Program vaksinasi dilaksanakan dengan sasaran dan skala prioritas yang tepat untuk mencapai herd immunity pada akhir Tahun 2021. Sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19, ditargetkan 77 persen atau sekitar 208 juta dari penduduk Indonesia dapat divaksinasi. Hal ini akan menjadi game changer bagi sektor pariwisata,” paparnya.

Wapres mengatakan, pemerintah melihat tren wisata dunia juga diwarnai dengan meningkatnya jumlah destinasi wisata halal di berbagai negara, tidak saja di negara yang berpenduduk mayoritas muslim. 

“Bagi Indonesia, konsep wisata halal berarti pemenuhan fasilitas layanan halal yang ramah bagi wisatawan muslim (moslem friendly tourism) di destinasi wisata, seperti akomodasi, restoran atau makanan halal, tempat ibadah yang memadai, serta fasilitas layanan halal lainnya,” ucap Wapres.

“Dalam implementasinya, pengembangan wisata halal masih terkendala oleh masih rendahnya literasi masyarakat. Untuk itu, kita semua perlu terus berupaya meningkatkan literasi masyarakat mengenai konsep wisata halal,” sambungnya.

Dalam ajang internasional yang mengangkat tema “Reset, Revive, Refresh Tourism” ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyatakan, terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah Global Tourism Forum tahun ini merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk menunjukan pada dunia bahwa industri pariwisata Indonesia siap untuk segera bangkit kembali dan berkontribusi dalam pembangunan nasional.

“Pesan penting dari penyelenggaraan acara ini adalah Indonesia percaya diri bahwa pariwisata Indonesia dapat segera terbuka kembali dengan standar keamanan dan protokol kesehatan yang ketat,” ujar Sandiaga.

Menurut Sandiaga, pada level nasional, industri pariwisata Indonesia telah menerapkan kebijakan Indonesia Care yang menjadikan kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan sebagai prioritas utama dalam pelayanan dan fasilitas jasa di sektor wisata. 

“Sesuai arahan Presiden Jokowi, pembangunan infrastruktur di lima destinasi wisata super prioritas, yaitu Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan bajo, dan Likupang akan siap dalam waktu dekat dengan standar pelayanan Asia, bahkan dunia,” terangnya.

Global Tourism Forum (GTF) merupakan ajang diskusi pembicara, yang merupakan para ahli dan pemangku kebijakan terkait pariwisata dari berbagai negara. 

Tahun ini, GTF diselenggarakan pada 15-16 September 2021, serta melibatkan 49 pembicara internasional, antara lain dari Australia, Kanada, dan Korea Selatan, dan 20 pembicara nasional.

BERITA TERKINI

IndonesiaPos