JAKARTA – IndonesiaPos
Sebanyak tujuh orang yang mau melakukan aksi pengancaman pada saat kedatangan Pimpinan Tertinggi Gereja Katolik dunia, Paus Fransiskus, ditangkap.
Penangkapan dilakukan di beberapa daerah. Mulai dari Bangka Belitung, Sumatera Barat, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.
Hal tersebut diungkap Juru Bicara Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, Komisaris Besar Polisi Aswin Siregar. Advertisements
“Tujuh orang ini melakukan provokasi di media sosial kedatangan Paus ke Jakarta,” ujarnya, Jumat, (6/9/2024).
Penangkapan pertama dilakukan kepada HFP pada 2 September 2024 di Panarangan, Bogor Tengah, Jawa Barat.
Yang bersangkutan perannya melakukan dokumentasi dan mempelajari protokol keamanan Masjid Istiqlal jelang kunjungan Paus ke Jakarta.
“Selain itu, berencana mengirimkan orang untuk mengecek protokol keamanan Istiqlal,” katanya.
Pada hari yang sama, dilakukan penangkapan terhadap LB di Pejaten Timur, Jakarta Selatan. Perannya mengunggah narasi provokasi dengan memberi gambar bom di kolom komentar media Instagram Tempo yang memberitakan perihal kedatangan Paus ke Jakarta.
Kemudian, penangkapan dilakukan kepada DF pada 3 September 2024 di Bekasi, Jawa Barat.
Dia juga punya peran membuat narasi provokasi guna melakukan serangan terhadap kegiatan kunjungan Paus ke Jakarta.
“Pada 3 September juga dilakukan penangkapan kepada FA di Bekasi yang berperan menyampaikan provoasi di media sosial untuk membakar tempat peribadatan (gereja) saat kunjungan Paus ke Jakarta,” katanya.
Lalu, ada HS yang dicokok di Bangka Belitung pada 4 September 2024. Dirinya menyebat narasi provokasi di kolom komentar akun Youtube Komsos Koferensi Wali Gereja Indonesia ‘Saya Akan Bom Paus..Saya Terorist…Hati2 Aja…Tunggu Kabar Yeee’. Lalu pelaku ER ditangkap di Kabupaten Bekasi pada hari yang sama dengan HS. ER memakai akun Akun Abu Mustaqiim berkomentar di Facebook dengan kalimat provokasi yakni ‘…Bbbooommm…!!!‘ sebagai tanggapan atas Khutbah Paus Fransiscus yang bakal Khutbah di Masjid Istiqlal.
ER diketahui berbaiat kepada ISIS di tahun 2014 dan punya keinginan untuk hijrah. Terakhir penangkapan kepada saudara RS di Pariaman, Sumatra Barat.
Dia membuat narasi ancaman untuk melakukan penembakan terhadap Paus yang berbunyi ‘gw dah di istana mau nembak si paus’.
“Penangkapan kepada saudara RS di Pariaman, Sumatra Barat, usai yang bersangkutan memprovokasi di media sosial tiktok pada 5 September 2024 pukul 16.12 WIB,”imbuhnya.
Densus 88 Tangkap Teroris Simpatisan Daulah Islamiyah di Malang