<

Pendistribusian Program Bapang di Desa Kalianget Timur Dituding Amburadul

SUMENEP – IndonesiaPos

Sebanyak  1334 penerima  manfaat   program  Bapang  sejak  bulan 1 Oktober  2024,  yang   di dilaksanakan  secara  serentak.

Sementara untuk  desa Kalianget  timur  program  tersebut  pendistribusiannya  di balai  desa  dan  berjalan  dengan  lancar, belum  ada  temuan.

Memasuki  bulan  ke  empat  masyarakat penerima  manfaat  mulai  resah,  lantaran beberapa  penerima   yang  biasa  terima  dari  bulan  satu  sudah  tidak  lagi  menerima, Minggu (27/10/2024).

Akibatnya, para  tokoh  masyarakat  melakukan  komplain  ke  pihak  Tim desa  yang  bertanggung  jawab.

Menurut  laporan  tokoh  masyarakat   kepada   lembaga  kontrol  sosial  yang  ada  di  kecamatan   kalianget,  bahwa  ada  dugaan  permainan  dari   Tim  dan  pendamping  terkait  pendataan   penerima  manfaat  desa  Kalianget  timur.

Akhirnya  Sarkawi  yang  mendapatkan   pengaduan  tersebut  melakukan  klarifikasi terhadap  ketua  Tim  terkait  mekanisme penyaluran  bantuan  pangan (Bapang)  tersebut  terhadap  penerima  manfaat.

Sarkawi menyatakan, menurut  Andi, Selaku  ketua  Tim  yang  dibentuk  oleh  desa  ada  perubahan  Regulasi  yang  di  keluarkan  oleh  Dinas  Sosial  Kabupaten  sumenep dari bulan 4.

“Kami menekankan  bagi  penerima  manfaat  yang   sudah  meninggal  sudah  tidak  serta  Merta  di  berikan  lagi  kepada   ahli warisnya,  sama  dengan  penyaluran  dari   tahap awal,  ahli  waris  bisa mewakili  keluarganya yang  masuk  daftar   bisa  mewakili   keluarganya   yang  sudah  meninggal,”katanya.

Akhirnya  beras  tersebut  menumpuk di   balai  desa  dari  bulan 1 sampai  bulan  6 kurang lebih  315  karung berukuran  10  kg.

“Yang  di  pertanyakan  kenapa  hanya  desa  Kalianget  timur  aja,  sedangkan  dari  desa lainnya  yang  ada  di  kecamatan kalianget  tidak  ada  sisa  beras,  ada dugaan  untuk   desa  Kalianget timur  pendataannya di lakukan  di atas  Mija,  itupun  belum  tentu  bagi  desa  yang  lain  kemungkinan  bisa  sama,”ungkap Sarkawi.

Dijelaskan, masalah  tersebut  diduga  ada  indikasi  permainan dari Tim  dan pendamping  yang mana  ada  ada  laporan  dari  tokoh  masyarakat  bahwa  ada  beras  yang di keluarkan  oleh  sala  satu  oknum  Tim  pendamping,  di  luar  jam kerja,

Sehingga masalah  tersebut  langsung  di  respon  oleh  kepala  desa  Purnanto bckn dan  Camat  kalianget  Hakiki Maulana  untuk segera  di  lakukan  Musdes  menyelesaikan  sisa  beras  yang  masih   tertumpuk  di  balai  desa Kalianget timur.

“Dan akhirnya  ada  kesepakatan  bersama, menurut  Nara  sumber  atau  tokoh  masyarakat,  sisa   beras  tersebut  di  bagi   rata  untuk  RT  yang   ada  di desa  Kalianget  timur  sebanyak  45  RT,”tegasnya

Dia mengatakan, per-RT mendapatkan tambahan 5  sak. Oleh karena itu  Sarkawi  Selaku lembaga  kontrol,  menduga  ada  yang yang  tidak  beres  dalam  pendataan  yang  dilakukan  oleh  dinas  sosial  hanya  berdasarkan laporan di atas Mija, dari  awal  masih  ada  beberapa   RT  yang tidak  menerima,

“Terbukti  menurut  Asmoni  seorang  tuna mitra  sekalian ketua kelompok  tuna  mitra di  desa Kalianget timur. RT 04  RW  05. Baru  terima  satu  kali  itupun  hasil,  dari  pembagian  beras  yang  tertumpuk  di balai desa  kalianget Timur,”ungkapnya,

Namun  Sampai  berita  ini  beras  tersebut  masih   tertumpuk  di  balai  desa,  dan setelah  di  lakukan  klarifikasi   terhadap  sekretaris  desa  di ruang  kerjanya   membenarkan,  tingal  menunggu  penerima  manfaat  untuk   mengambilnya,  “Sedangkan  sebagian   beras  tersebut sudah  ada  yang  di makan   kapang, dan  sebagian   sudah  menjamur,”bebernya.

Selanjutnya  pendistribusian  dari  bulan  7  untuk  desa  Kalianget  timur  kecamatan Kalianget  di alihkan  ke  kantor  pos  Kalianget, itupun  hanya  untuk  desa  Kalianget   timur.

“Sedangkan untuk  desa lainnya seperti yang  ada  di  kecamatan  kalianget,  pendistribusiannya  masih  tetap  dilakukan  di  desa  masing. Ironisnya hanya  desa  Kalianget  timur,  masyarakat penerima manfaat  yang  di alihkan  ke  kantor pos, “ungkap  sarkawi.

Akibat peristiwa itu  Sarkawi  Minta  pada  dinas  sosial  terkait dengan  Maslah  tersebut,  hendaknya dilakukan  pendataan  ulang  dan melibatkan  RT  dan    tokoh  masyarakat,  biar  program  pemerintah  pusat  untuk   pengentasan  kemiskinan  betul  betul  terwujud,  dan tepat sasaran.

“Saya menduga  pendataan  tersebut  Hanya  di  lakukan  di  atas  Mija  akhirnya, amburadul  dan  tidak  tepat  sasaran,  dan  tidak  menutup  kemungkinan,  para  penerima, adalah  kerabat  atau  keluarga,  sedangkan  bagi  masyarakat  yang  betul  betul  harus  mendapatkan  tidak  kebagian, alias  gigit  jari, kasus ini menurut sarkawi  tidak menutup kemungkinan bisa mengarah ke jalur hukum,”terangnya (amin)

Diduga Oknum Kasun Geser Bantuan Beras, Warga Desa Lombok Kulon Kecewa

BERITA TERKINI