JAKARTA, IndonesiaPos.co.id
Mantan Gubernur Provinsi Jawa Timur Soekarwo akhirnya memenuhi panggilan pemeriksaan yang dilakukan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ini merupakan pemeriksaan pertama yang dilakukan KPK terhadap Soekarwo setelah tidak lagi menjabat sebagai gubernur atau kepala daerah.
Soekarwo atau yang akrab dipanggil Pakdhe Karwo itu diperiksa sebagai saksi dalam kasus perkara dugaan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) suap pembahasan persetujuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulungagung, Jawa Timur.
Kabiro Humas KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi wartawan di Jakarta menjelaskan Soekarwo akan diperiksa dalam kapasitasnya sebagai saksi kasus dugaan suap yang melibatkan Supriyono, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tulungagung.
“Saksi Tulungagung, ndak, saya ndak ada persiapan” kata Soekarwo kepada wartawan di Gedung KPK Merah Putih, Jalan Kuningan Persada, Kuningan, Jakarta Selatan Rabu (28/8/2019).
Soekarwo sebelumnya pernah dipanggil penyidik KPK dalam sebagai saksi untuk tersangka Supriyono. Namun saat itu yang bersangkutan tidak dapat hadir atau absen tanpa memberikan alasan yang jelas.
Sebelumnya penyidik KPK telah menetapkan Supriyono sebagai tersangka dalam kasus perkara dugaan suap pengesahan APBD atau APBD Perubahan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulungagung 2015-2018.
Penetapan tersangka Supriyono merupakan hasil pengembangan pemyidikan kasus perkara korupsi yang menjerat Syahri Mulyo, mantan Bupati Tulungagung yang telah divonis hukuman 10 tahun penjara.
KPK meyakini tersangka Supriyono diduga telah menerima sejumlah uang Rp 4,8 miliar selama periode 2015 hingga 2018 dari Bupati Tulungagung Syahri Mulyo selama periode masa jabatan 2013 hingga 2018.
KPK menduga pemberian uang itu diduga bertujuan untuk memuluskan pembahasan, pengesahan, dan pelaksanaan APBD dan/atau APBD Perubahan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulungagung.
