BONDOWOSO, IndonesiaPos.co.id
Memasuki tahun ke lima kegiatan Ijen Trail Running (ITR) 2019, di pegunungan Ijen, kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, nampak sepi dan tidak seperti yang digaungkan.
Jumlah peserta, dari ke-20 negara tersebut terdiri dari negara Brazil, Brunei, Malaysia, Jepang, USA , Thailand, Slovakia, Filipina, India, Taiwan, Myanma, Perancis, Republic Ceko, Tiongkok, Denmark, Belanda, Belgia, Argentina, Jerman dan Indonesia.
Berbeda jauh dengan ITR pada tahun 2017 diikuti oleh peserta dari 17 Negara, kemudian tahun 2018 lebih meningkat menjadi 24 negara yang diikuti 372 peserta. Sementara even tahun 2019 mengalami penurunan menjadi 325 peserta dari 20 negara.
ITR yang merupakan even lari jarak jauh yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Bondowoso melalui Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) yang mengalami penurunan peserta dipertanyakan. Sebab, kegiatan ITR ini sudah didukung anggaran yang lebih besar dari tahun sebelumnya, dan sangat ironi, ketika event ITR tahun 2019 peminatnya mengalami penurunan.
Sementara ITR 2019 mengusung tema yang bertajuk “Race To The Blue Fire”. Tema tersebut dimaksudkan untuk terus memperkenalkan blue fire sebagai aset wisata Bondowoso.
Para peserta akan melewati lintasan alam bebas dikawasan pegunungan dan perkebunan kopi Ijen, serta jalan pedesaan. Mereka aka melintasi jalur lari yang dibagi menjadi lima katagori perlombaan,yakni 100K (ultra), 70K (ultra), Kawah Wurung Trails 42K, Hot Spring Trails 21K, dan Coffee Plantation Trails 10K.
Peserta kategori 100K dan 70K akan melewati Puncak Kawah Ijen. Untuk kategori 42 akan dapat menyaksikan keindahan panorama Kawah Wurung dengan background Gunung Raung serta Gunung Ijen
Namun, sebelum dilepas oleh panitia, para peserta telah mempersiapkan sejumlah peralatan dam bekal headlamp, trekking pole, ransel kecil berisi minuman dan makanan ringan. Terlihat para pelari tampak bersemangat meski suhu di Ijen menunjukan angka kurang dari 16 derajat celcius.
Kepada sejumlah Harry Patriantono, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga mengatakan, Total peserta tahun ini mencapai 325 dari 20 negara. Bahkan dikatakan meningkat dari tahun kemarin.
Padahal tahun 2018 saat pers rilis yang diterangkan oleh KH. Salwa Arifin saat masih menjabat Wabup Bondowoso, bahwa jumlah peserta 372 orang dari 24 negara.
“Angka ini naik dibanding dari event Ijen Trail Running tahun lalu, dan acara ini merupakan strategi pemasaran pariwisata. Sehingga acara ini juga sangat mendongkrak perekonomian masyarakat,”kata Harry, Sabtu (3/8/2019) malam.
Parahnya lagi, selama lima tahun dilaksanakan ITR, peserta yang asli Kabupaten Bondowoso relatif tidak ada. Padahal Bondowoso selalu menjadi tuan rumah.
Ditanya soal keikutsertaannya pelari asli Kabupaten Bondowoso. Kepala Disparpora, Harry Patriantono masih akan berusaha menyosialisasikannya tahun depan. Agar runer asal Bondowoso bisa ikut.
Rangkaian acara ITR ini merupakan dari Ijen Festival selain Jazz De Ijen, Ijen Fun Flying (paralayang).