JEMBER, IndonesiaPos – Minimnya anggaran Porprov membuat semangat sejumlah offisial maupun atlit Porprov Jember Kendor . Dengan anggaran hanya 3 Milyar, dan itupun hingga kini belum cair. Hal ini bisa berdampak pada psikologis kontingen porprov Jember yang ditarget mampu menjadi juara umum pada event olah raga 2 tahunan tersebut.
Hanya untuk latihan saja, mereka harus mengocek uang pribadi untuk menyewa lapangan. Belum lagi masalah konsumsi para atlit yang terpaksa harus beli sendiri termasuk air mineral. Hal ini dilakukan mengingat anggaran Training Center (TC) hingga kini masih belum tersalurkan dan menggunakan dana mandiri.
Dampaknya,seperti pemberitaan sebelumnya, atlit basket putri Porprov Jember harus menelan 2 kali kekalahan pahit dari tim Porprov Banyuwangi dengan skore selalu dibawah dibawah 20 poin.
Agus Hadi Santoso, ketua Harian PBSI Jember yang juga mantan anggota DPRD saat ketua KONI di jabat H.Kamil Gunawan kepada media mengaku sedih dengan kondisi Kontingen porprov kali ini. ” Jamannya saya dulu, anggaran KONI hingga mencapai 12 Milyar saat ada event, jika tidak ada event hingga 8Milyar,”terangnya.
Dan angka itu logis ungkap Agus. “Jika mengacu pada event Porprov, ada sekitar 36 Cabor di Jember. Minimal 18 Cabor yang diikutkan porprov. Kalau anggarannya hanya 3 Milyar dibagi 18 Cabor hanya sisa berapa anggaran bagi persiapan Porprov?” Ujarnya.
Sekarang saja lanjut Agus , venue untuk kesiapan Jember sebagai tuan rumah kurang layak. ” Selain anggaran persiapan atlit, angggran Untuk event pembukaan Porprov juga memerlukan anggaran yang cukup besar. Minimal menunjukkan kabupaten Jember layak sebagai tuan rumah porprov,”imbuhnya.
” Ini yang perlu di pertanyakan. Siapa yang salah dalam penganggaran dana Porprov yang hanya 3 Milyar. Apakah KONI nya, Bupatinya,disporanya atau dewannya?”tanya Agus.
Akibat dari kurangnya perhatian dari pemkab Jember terkait kesejahteraan atlit Jember menurut informasi yang berkembang, sejumlah atlit pebulu tangkis Jember kabarnya sudah ditawar oleh pihak perusahaan pupuk Kaltim dengan gaji dan fasilitas yang cukup memadai termasuk biaya pendidikan. Bahkan bisa jadi mereka akan diambil sebagai atlit Porprov Kaltim.(Kik)