<

Indonesia Berada Di Puncak Pimpin Dunia, Ini Pesan Presiden Jokowi

JAKARTA, IndonesiaPos – Rakyat Indonesia patut berbangga. Sebab, Indonesia saat ini berada di puncak kepemimpinan global. Terlebih setelah menyelesaikan presidensi KTT dan memegang keketuaan ASEAN pada tahun 2023 mendatang.

Hal itu ditegaskan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, saat ini posisi Indonesia berada di puncak, hal itu merupakan bentuk kepercayaan dunia internasional terhadap Indonesia yang harus dijaga.

“Kalau kita jadi pengusaha juga yang kita bangun adalah kepercayaan orang terhadap kita. Ini juga sebagai negara kita juga membangun kepercayaan internasional, kepercayaan global, kepercayaan negara-negara lain terhadap Indonesia,” kata Presiden, saat memberikan sambutan dalam Musyawarah Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Munas HIPMI), di Surakarta, Senin (21/11/2022).

BACA JUGA :

Presiden mengemukakan, kondisi perekonomian Indonesia lebih baik jika dibandingkan dengan negara-negara G20 lain.

“Ini menjadi salah satu indikator kepercayaan dunia global terhadap Indonesia meningkat,”terangnya.

Presiden juga menyebut, pada saat penyelenggaraan KTT G20 kemarin, ekonomi Indonesia di kuartal III tahun 2022 berada di angka 5,72 persen. Selain itu angka inflasi masih dalam posisi yang dapat dikendalikan.

“Hal seperti ini yang menumbuhkan kepercayaan, trust global  terhadap kita. Kalau sudah muncul trust, muncul kepercayaan, apa yang akan terjadi,”ujarnya.

Dijelaskan, dengan mendapat kepercayaan dunia, maka posisi Indonesia menjadi lebih diuntungkan. Karena akan mendapat kemudahan dalam berbagai hal.

BACA JUGA :

“Sama seperti kalau kita pengusaha, punya perusahaan, punya produk. Kalau dipercaya jual barangnya itu mudah,”ujarnya.

Meski demikian, Presiden juga mengingatkan kepada semua pihak untuk berhati-hati dalam membuat kebijakan dalam kondisi yang sulit diprediksi. Sebab, kesalahan dalam mengambil kebijakan dapat berdampak besar terhadap sejumlah sektor kehidupan masyarakat.

“Saya selalu berpesan kepada seluruh menteri, hati-hati membuat kebijakan dalam posisi yang sangat rentan seperti ini. Jangan keliru, jangan salah, utamanya yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak,”imbuhnya.

BERITA TERKINI