JAKARTA, IndonesiaPos
Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan gratifikasi. KPK juga telah menggeledah rumah mewah Andhi Pramono yang berlokasi di Bogor.
Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri mengatakan bahwa penggeledahan terhadap rumah mewah Andhi Pramono itu dilakukan sejak Jumat, (12/5/2023) lalu.
Tim Penyidik, Jumat (12/5) telah selesai melakukan penggeledahan di rumah kediaman milik dari pihak yang terkait dengan perkara ini,” kata Ali Fikri kepada wartawan, Senin 15 Mei 2023.
Adapun rumah mewah milik Andhi Pramono yang digeledah KPK itu berlokasi di kawasan Wisata Cibubur, Bogor.
“Lokasi dimaksud berada di Perumahan Legenda Wisata Cibubur, Gunung Putri, Bogor,” katanya.
Kemudian, pada saat penggeledahan tersebut, kata Ali, didapati sejumlah dokumen hingga alat elektronik.
“Di rumah tersebut, Tim penyidik menemukan dan mengamankan bukti di antaranya berbagai dokumen dan alat elektronik,”ujar Ali.
BACA JUGA :
- Kereta Cepat Jakarta-Bandung Mulai Uji Coba
- Ganjar Pranowo Suwan ke Rumah Gus Muwafiq, Ini Pesannya
- Gus Yahya Himbau Warga NU Jaga Keselamatan Bangsa
- Humas Polda Papua: Pembebasan Pilot Susi Air Negosiasinya Alot
“Sedangkan analisis dan penyitaan segera dilakukan untuk mengaitkan dengan unsur dugaan penerimaan gratifikasi yang disangkakan,”kata Ali menambahkan. Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono sebagai tersangka atas dugaan gratifikasi.
“Benar, dengan ditemukannya dugaan peristiwa pidana terkait penerimaan gratifikasi yang dilakukan oleh salah seorang pejabat di Dirjen Bea dan Cukai Kemenkeu RI,”ujar Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri kepada wartawan pada Senin (15/5/2023).
KPK tetapkan Andhi Pramono atas dugaan gratifikasi berlandaskan dengan sejumlah alat bukti yang cukup.
“Diperkuat pula dengan adanya kecukupan alat bukti sehingga KPK meningkatkan perkara dimaksud ke tahap penyidikan,” kata Ali.
Andhi Pramono pun saat ini sudah dicegah ke luar negeri usai menjadi tersangka dugaan gratifikasi.
