BONDOWOSO-IndonesiaPos
Miris, sudah enam tahun berjalan Sekolah Dasar NU di dusun Gerunggungan Desa Bandilan Kecamatan Prajekan saat belajar tanpa bangku.
Sebanyak 37 murid aktif setiap hari belajar dan mengajar di SD NU cabang SD NU 2 Cermee ini jika belajar harus terkurap.
Meskipun kondisi pendidikan di Bondowoso tergolong maju, namun sangat memprihatinkan.
“Kita punya 9 tenaga Guru ini tidak di gaji sepeserpun melaksanakan mengajar dengan rasa ihklas,”terang Pathor pendiri SD NU 2 Gerunggungan cabang dari Cermee ini.
Di singgung masalah pakaian seragam murid dan fasilitas lainnya. Fathor mengaku, ditanggung sendiri dan donatur, itupun kalaupun ada.
“Semua fasilitas mulai dari seragam, buku dan lainnya kita yang tanggung, beruntung ada tenaga pengajar yang rela mendarma baktikan dirinya tanpa dibayar,”tegasnya,
Di tempat yang sama Kepala sekolah (KS) Cabang SD NU 2 Gerunggungan Bandilan Muchsin, membenarkan jika dirinya sebagai tenaga pendidik dan (KS) sudah berlangsung 6 tahun tanpa digaji.
- BACA JUGA :
- Ponpes Al Islah Bondowoso Buka Cabang di Timika Papua
- SMPN 3 Bondowoso Gelar Pelatihan Karya Tulis Ilmiah dan Artikel Bagi Siswa dan Guru
- SMPN 3 Bondowoso Gelar Pelatihan Karya Tulis Ilmiah dan Artikel Bagi Siswa dan Guru
- Motor Masuk Jurang, Petugas Puskesmas Botolinggo Gugur Saat Antar Vaksin
Itupun saya laksanakan dengan rasa ihklas dan sukarela meski jarak saya dan temen yang lain memerlukan biaya dan tenaga,”terang Muchsin.
Kendati demikian, para siswa dari kelas 2,3,4,5 dan 6, tanpafasilitas yang jauh dari memadahi. Namun, tidak menyurutkan semangat untuk belajar.
“Sebetulnya kita ingin sekali bisa merasakan pendidikan juga layak seperti anak-anak di kota,”ketusnya.
Muchsin berharap pemerintah kabupaten Bondowoso dapat memperhatikan SD NU ini, meskipun lembaga ini bukan SD Negeri. Sehingga para siswa mendapat pendidikan yang layak.
“Selama ini 6 tahun hingga sekarang SD NU 2 tidak pernah diperhatikan oleh Pemkab Bondowoso. Memang kadang-kadang ada donatur yang membantu seragam. Yang pasti semua kebutuhan sekolah kita yang tanggung, itu kita lakukan demi masa depan anak-anak sebagai generasi penerus bangsa yang akan datang,”imbuhnya.