<

Roby Wakili Pamekasan Ikut Waff World Cup 2022 di Turki, Pemkab Cuek

PAMEKASAN,IndonesiaPos – Seorang penyandang Disabilitas bernama Roby Ansalni, pemuda asal Desa Kramat, Dusun Kramat, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, Madura Jawa Timur, hingga pada saat ini tidak ada perhatian dari pihak pemerintah terhadap kebutuhannya.

Roby sapaan akrabnya, satu-satunya pemuda yang mewakili Madura Pamekasan di Ajang Piala Dunia antar Disabilitas yang akan bersaing dengan 24 Negara di Turki nanti.

“Saya benar benar merasakan di diskriminasi dan tidak diperhatikan oleh pemerintah Kabupaten Pamekasan. Seminggu yang lalu, Saya sudah berusaha mengirim surat permohonan kepada Pemerintah, tapi hingga sampat hari ini  tidak ada respon dari pihak Pemerintah untuk memberikan suport,”ungkapnya. Selasa, (21/6/2022)

Saat ini Roby dirinya harus berjuang sendiri untuk mengharumkan nama Indonesia dan Kabupaten  Pamekasan dalam ajang Piala Dunia Sepak Bola tingkat dunia. Ada 24 negara yang terdaftar lolos di dalamnya.

Pria muda yang penuh semangat ini, tergabung dalam Perkumpulan Sepakbola amputasi Indonesia mendapatkan panggilan melalui SK No. 004/SKEP-PSAI/VI/2022 tentang Pelatnas Tim Nasional Sepakbola Amputasi Indonesia. Dalam rangka mempersiapkan Tim  Nasional Sepakbola Amputasi Indonesia “(GARUDA INAF)” yang akan bertanding pada Piala Dunia Sepakbola Amputasi (WAFF WORLD CUP) 2022 di Turki,  Pada Tanggal 28 September Sampai 10 Oktober 2022 nanti.

“Saya sangat kecewa, karena saat saya akan berangkat bertanding di Negara Turki, Pemerintah Kabupaten Pamekasan hanya diam dan seakan akan tak mau mendukung,”terangnya.

Roby mengemukakan, dirinya sudah melobi kesana kemari untuk berangkat bertandingan se-Jawa timur di Surabaya. Namun, usahanya mencari donatur untu biaya kebeberangkatannya sia-sia.  Bahkan surat yang dikirimkan ke Pemkab Pemekasan belum ada jawaban.

Ditengah keputus asaan, menunggu donatur, akhirnya ada jawaban. Roby diminta menghadap ke kantor Dispora pada hari kamis, (23/6/2022).  Sedangkan pada saat itu sudah harus berangkat ke Jakarta untuk persiapan berangkat ke Turki.

“Saya tidak mungkin menghadap ke Dispora. Karena pada hari kamis sore saya harus berangkat ke Jakarta. Dan itupun saya harus naik kereta untuk menghemat biaya,”tandas Roby.

Meski tanpa bantuan dari Pemerintah, Putra seorang nelayan ini tetap semangat. Bahkan ia berpesan kepada para Disabilitas, untuk tidak  menyerah.

“Meski kondisi tidak tidak sempurna, harus tetap semangat karena kita hidup di dunia ini hanyalah sementara dan kita pun akan kembali pada Allah,”pesannya.

Sementara itu, Kapala Dinas Pemuda dan olahraga Kusyariri saat di konfirmas melalui whatsapp, mengaku tidak tahu, kalau jadwal pemberangkatan Roby ke Jakarta pada (23/6/2022).

“Benar saya tidak tahu kalau Roby mau berangkat pada hari Kamis ini, ya kalau begitu biar besok Rabu 22 Juni saya akan ada di kantor dan saya akan menunggu di sana,”kata Kusairi.

Hal senada dengan Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam setelah di konfirmasi melalui whatsapp mengaku tidak ada Pemkab yang  membantu meski sudah di kirimi surat. Baddrut Tamam menjawab siap dan akan membantu.

“Sap membantu, kapan saya bisa bertemu beliau,”tulis Mas Tamam lewat whatsapp, (hen)

BERITA TERKINI

IndonesiaPos