BONDOWOSO, IndonesiaPos.co.id
Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bondowoso, tidak tinggal diam ketika melihat kondisi pasar dan penjualan hasil petani di Desa Botolinggo dan sekitarnya tak terurus.
“Sebenarnya kita tidak tinggal diam. Kita sudah melakukan upaya untuk membangun tempat penjualan hasil pertanian masyarakat. Nah, dengan mengusung slogan “Membangun Indonesia dari Pinggiran,”kata Kadis Koperindag Bondowoso Sigit Purnomo. Senin, (11/11/2019).
Menurutnya, Pemerintah telah merilis kebijakan pengalokasian dana desa yang cukup besar. Ini membuktikan bahwa stimulus pemerintah melalui penggelontoron dana untuk mendorong kemandirian ekonomi di desa belum maksimal.
“Sehingga mendorong Diskoperindag untuk selalu berinovasi dan melihat perkembangan pasar dan ekonomi masyrakat, dan kita sudah mulai membangun pasar di Botolinggo,” terang Sigit.
Dijelaskan, penggelontoran Dana Pembangunan Pasar Desa di Desa Botolinggo Kecamatan Botolinggo tidak lain adalah sebagai bentuk kerja nyata dari Pemerintah Kabupaten Bondowoso.
“Kita di Dinas Koperindag mencari solusi pemasaran hasil bumi di sekitar Botolinggo untuk membangun pasar. Karena kita melihat pemasaran buah pisang banyak di pasarkan di pinggir jalan simpang tiga Lumutan, ini sangat mengganggu pengguna jalan setiap pagi,”tegasnya.
Kendati demikian, Pemerintah yang telah menggelontorkan dana begitu besar, namun tidak diimbangi dengan berbagai aksi nyata dari para pemuka pemerintahan di lingkup Desa.
Sementara mindset kinerja perangkat desa yang hanya berkutat pada alur administrasi dan penanggung jawab proyek serta program. Namun, dengan adanya sarana prasarana pasar desa ini dapat mengembangkan aktifitas para petani dalam memasarkan hasil petani.
“Tentu peran perangkat desa dan pemuka desa Botolinggo dapat di rasakan langsung oleh petani dan penduduk sekitar Botolinggo,”pungkasnya. (sus)