SAMPANG,IndonesiaPos
Badan Ketahanan Nasional Internasional Republik Indonesia (BKNI RI) melakukan terobosan bersama Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Sampang dalam sebuah ” Proyek Percontohan” (Pilot Project) yang digelar pertama kali di Indonesia.
Sebuah terobosan Pilot Project oleh BKNI RI dengan Pemkab Sampang merupakan pembangunan yang berfasilitas kesehatan sekaligus perawatan lanjut usia yang berbasis Wisata Ekologi (Medical Ecotourism Senior Living).
Launching penanda tanganan kontrak fasilitas kesehatan dan perawatan lanjut usia berbasis Wisata Ekologi (Medical Ecotourism Senior Living) di sebuah Hotel Bahagia pada hari Sabtu (14/12/2019).
Presidium BKNI RI Tri Harsono mengatakan, Pilot Project ini untuk pembangunan fasilitas pada kesehatan dan perawatan lanjut usia berbasi Ekologi (Medical Ecotoursm Senior Living) yang rencananya akan dibangun di tiga (3) Desa.
“Diantara tiga (3) Desa yang menjadi agenda terobosan Pilot Project tersebut yakni, Desa Madupat Kecamatan Camplong, Desa Banjar Kecamatan Kedundung dan Desa Gunung Kecamatan Karang Penang.
“Pembangunan tersebut memiliki fasilitas kesehatan untuk masing masing Desa mendapatkan dengan anggaran berkisar Rp 80 Miliar, dan anggaran itu sudah termasuk biaya pembebasan lawannya,” tutur Tri Harsono di sela sela Launching penanda tanganan kontrak fasilitas kesehatan dan perawatan lanjut usia berbasis Wisata Ekologi dengan Kontraktor Pelaksana.
Lebih jauh Tri Harsono menjelaskan, sebagai Pilot Project untuk membangun fasilitas kesehatan berbasis Wisata Ekologi yang memiliki konsep mengedepankan kearifan lokal, semisal pada salah satu Desa yang mempunyai bangunan yang berkarakeristik khas sendiri, sehingga itu yang ditonjolkan. Hal itu pihaknya tidak bisa membangun disuatu daerah akan tetapi tetap harus berkoordinasi sekaligus melibatkan instansi terkait di daerah tersebut.
“Dengan terobosan Pilot Project ini memiliki tujuan, sehingga dibangunnya fasilitas kesehatan tersebut nantinya diharapkan akan bermanfaat bagi lapisan masyarakat Kabupaten Sampang, dan mampu menumbuhkan pertumbuhan ekonomi di daerah setempat, karena dengan pembangunan fasilitas kesehatan itu kelak nantinya ketika fasilitas kesehata itu berdiri dan mampu menampung 1500 pekerja, dalam artian akan ada peluang besar bagi warga setempat,”imbuh Tri Harsono.
Selain itu Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Malik Amrullah menjelaskan, bahwasanya di bulan Januari 2020 mendatang BKNI RI ini akan mengucurkan dana sebesar Rp 20% dari total anggaran pertitiknya senilai Rp 80 Miliar.
“Dengan nilai 20% ini dana yang akan dicairkan, dan digunakan untuk pembiayaan pembebasan lahan yang dianggarkan senilai Rp 5 Miliar, “jelas Malik
Dalam teroboson tersebut, Malik menambahkan bahwa keterlibatan dari pihak DPMD pada Pilot Project ini dikarenakan berkaitan dengan lokasi yang ditunjuk yang merupakan suatu Desa yang Tertinggal.
“Pada intinya kuta hanya sebatas memafasilitasi saja, sedangkan menyangkut teknis dalam pelaksanaannya ada dikewenangan kontraktor pelaksan yabg sudah ditunjuk,”tuturnya. (Dyh).