BONDOWOSO, IndonesiaPos – Bertempat di aula Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Bondowoso telah dilakukan sosialisasi Uji Publik Data Lokasi Permukiman Terduga Kumuh dan penanganan kawasan kumuh Kabupaten Bondowoso Tahun 2020. Senin beberapa waktu lalu.
Acara sosialisasi Penanganan Kawasan Kumuh tersebut dihadiri Plt. Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, H Asnawi Sabil, didampingi Putu Budhi Setiawan,(PPTK), Kabid Kawasan Permukiman Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Kabid Fisik dan Prasarana Wilyah Bappeda Kabupaten Bondowoso, Puspo Pranoto, Tim kelompok kerja PKP, Tim Fasilitator Kota Tanpa Kumuh (Kotaku), Rahmat Zubandi Taher, (KorKot Cluster IV) Didit Mukmin Muzi, (AsKot Mandiri) dan Camat Bondowoso dan PJOK.
Selain itu, hadir pula, para kepala Desa se Kecamatan Bondowoso, Desa Pejaten, Pancoran, Kembang, Sukowiryo, kelurahan Kademangan, Nangkaan, Dabasah dan Kota Kulon.
Plt. Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Bondowoso, H Asnawi Sabil melalui Pejabat Pelaksana Tehnis Kegiatan (PPTK) Putu Budhi Setiawan mengatakan, sosialisasi ini dilakukan dalam rangka mensukseskan program lingkungan sehat perumahan Kotaku tahun 2020 .
Sementara yang karekater lokasi yang dipilih, antara lain, lokasi kumuh di kelurahan lama di kabupaten lama yang telah diintervensi sebelumnya melalui loan dan atau kolaborasi dan telah dicapai nilai skor kekumuhan 19 (tidak kumuh).
Sedangkan yang menjadi target utama adalah Peningkatan pelayanan 5 infrastruktur utama layanan kurang dari 80% lokasi (Blindungan 24,92 Ha, Dabasah 5,74 Ha, Kotakulon 9,49 Ha,) yang telah ditangani hingga tidak kumuh (skor kekumuhan : 19)
“Dilanjutkan dengan Teknis operasional yang meliputi Analisis pemenuhan kebutuhan pelayanan 5 infrastruktur berdasarkan numerik akhir tahun 2019 (baseline 19 parameter), Konsultasi dan penyepakatan kebutuhan dan rencana investasi penanganan,”kata pejabat yang akrab disapa Putu ini.
Untuk katagori kumuh tingkat kelurahan dan kota/kabupaten, diantaranya, memfungsikan forum2 kolaborasi lintas program dan lintas actor, Simulasi pemenuhan pelayanan 5 infrastruktur melalui pendanaan kolaborasi, Pemantauan dan evaluasi hasil investasi kolaborasi dan outcome pelayanan
Karakter lokasi selanjutnya adalah, Lokasi kumuh non BPM, Lokasi pencegahan, Lokasi telah diintervensi sebelumnya melalui loan dan atau kolaborasi dan telah dicapai nilai skor kekumuhan :19 (tidak kumuh) dan tingkat pelayanan 5 infrastruktur sudah 80%.
“Sedangkan target utama berikutnya, adalah Pilot model pengembangan infrastruktur permukiman yang berkelanjutan melalui kolaborasi BKM dengan Pemda Kota/Kab dan swasta,”tegasnya.
Sementara teknis operasional yang lain adalah, Fasilitasi rencana aksi pengembangan infrastruktur permukiman yang berkelanjutan, Konsultasi dan penyepakatan kebutuhan pengembangan infrastruktur berkelanjutan (basis numerik akhir dan RPLP) dan Edukasi penerapan perilaku hidup sehat dan kepatuhan terhadap peraturan permukiman.
“Sosialisasi ini kita lakukan dalam rangka persiapan pelaksanaan jalannya Program KOTAKU untuk tahun ini. Dengan target mengurangi masalah kumuh di lingkungannya, sehingga persoalan kumuh menjadi masalah dan tanggung jawab bersama,”katanya.
Putu berharap, dengan sosialisasi ini akan memaksimalkan realisasi saat pelaksanaan program, baik aparatur kelurahan sampai keterlibatan masyarakat setempat selaku pelaksana langsung dari kegiatan ini.
“Kami mengimbau agar semua elemen masyarakat turut berperan aktif dan mendukung pelaksanaan program Kotaku, sehingg program ini berjalan dengan baik sesuai dengan harapan kita bersama,”imbuhnya.