SUMENEP,IndonesiaPos – Kasus dugaan penganiayaan yang menimpa Matsuri, wartawan Mediapatriot di Desa Torjek, akhirnya dilaporkan ke Kepolisian Sektor Kangayan Sumenep.
Kejadian penganiayaan tersebut diduga dilakukan oleh Mukawi seorang warga Desa Torjek terhadap Matsuri dari wartawan Mediapatriot, yang berasal dari desa yang sama.
Modus yang dilakukan oleh Mukawi dengan merusak pintu rumah milik korban dan langsung melakukan dugaan penganiayaan.
Kepala Biro Mediapatriot Sumenep Moh Saleh menjelaskan, sebelum terjadi penganiayaan, korban dan pelaku tidak ada permasalahan, namun tiba tiba Mukawi mendatangi rumah milik korban Matsuri.
Pelaku kemudian berteriak dengan ucapan “Matsuri keluar”. ucapan itu dengan lantang dan kencang yang dilontarkan kepada korban. Mendengar teriakan pelaku, korban sontak bangun dari tidurnya lalu menghampiri pelaku.
“Saat menghampiri pelaku, korban langsung ditampar oleh pelaku dengan tangan sebelah kirinya sedangkan tangan kanan pelaku mencabut sebilah celurit,”katanya.
Melihat pelaku membawa sebilah celurit, korban kemudian lari ke dalam rumahnya, lalu menutup pintu rumahnya. Pelaku tak hanya diam saja, ia kemudian mengejar korban sambil mendorong keras pintu rumah korban.
“Dengan penuh amarah pelaku tak hanya mendorong pintu rumah korban, pelaku juga membacok bacokan celuritnya ke pintu rumah korban yang mengakibatkan pintu rumah korban mengalami kerusakan,”kata Kepala Biro Mediapatriot.
Moh Saleh menambahkan, terkait kasus yang menimpa anak buahnya, ia pasrahkan kepada pihak Kepolisian Sektor Kangayan Sumenep. ia berharap kejadian ini biar yang berwajib untuk bertindak sesuai dengan perbuatan yang sudah dilakukan pelaku dan mengancam dengan sebilah Celurit. “Atas laporan ini, saya harapkan dari Kepolisian yang akan menindak lanjuti,”harap dia.
Peristiwa yang menimpa anggotanya, ini menjadi pertanyaan besar bagi dirinya sebagai Kepala Biro Mediapatriot. Sebab, pelaku usai melakukan aksinya kemudian langsung bergegas pulang sambil berteriak dan berkata “Keluar kamu Matsuri dan temui Kepala Desa, jika tidak kamu temui Kepala Desa, akan saya datangi lagi. “Pertanyaan saya, Mengapa harus menemui seorang Kepala Desa, ada apa?,ujar Saleh. ( Red Madura ).