BONDOWOSO, IndonesiaPos.co.id
Wakil Bupati Bondowoso, H. Irwan Bachtiar Rahmat, ketika dikonfirmasi mengenai pelayanan rumah sakit daerah (RSD) yang diduga ceroboh menangani pasiennya.
Lantaran, tidak mampu menangani secara medis, hingga 4 hari kemudian memberi tahu kepada keluarga kalau RSD Koesnadi tak mampu menangani pasien Agas Dwi Nursiam warga Desa Dusun Krajan, Desa Gunung Anyar, Kecamatan Tapen.
Wabup Irwan, sangat terkejut saat mendengar kejadian di RSD, hingga pasien menunggu 4 hari. Kemudian dirujuk ke RS Soebandi kabupaten Jember.
“Memang sejak awal saya sudah perintahkan agar pasien itu segera ditangani, tapi janjinya hari Kamis (15/8/2019) yang mau dioperasi. Alasannya, Selasa-Rabu ruang operasinya penuh ada operasi cangkok apa katanya gitu,” kata Wabup Irwan, Jum’at (16/8/2019)
Meski begitu kata Wabup, penundaan operasi itu apa membahayakan atau tidak secara medisnya. “Pihak RSD menerangkan kepada saya katanya tidak membahayakan dan masih bisa,” jelasnya.
Namun berkaitan dengan peristiwa itu Wabup Irwan, segera memanggil pihak rumah sakit kenapa bisa seperti itu, sehingga harus dilakukan pemindahan dari RSD Koesnadi Bondowoso ke RS Soebandi Jember.
“Karena ini sudah menyangkut medis, atau ini karena peralatan, ya mungkin kita perlu penjelasan langsung dari RSD Koesnadi. Dan yang terpenting semua biaya perawatan akan ditanggung pemerintah daerah,” pungkasnya.
Sebelumnya, pasien tersebut mengendarai sepeda motor, kritis setelah tertimpa pohon Asam yang sudah rapuh, di Jalan menuju Kawah Ijen, Desa Jurang Sapi, Kecamatan Tapen, Bondowoso, Senin (12/8/2019) sore.
Pohon asam yang tumbang berdiameter kurang lebih 1 meter ini, hingga menghalangi badan Jalan Kawah Ijen tersebut.
Pengendara yang diketahui atas nama Agas Dwi Nursiam dan Fijar, keduanya warga Desa Dusun Krajan, Desa Gunung Anyar, Kecamatan Tapen.
Warga yang berada di sekitar lokasi berusaha untuk mengevakuasi Agas DN yang kritis dilarikan ke RSD. Sementara korban Fijar dalam kondisi selamat.