SAMPANG,IndonesiaPos
Lembaga yayasan SD Alkholiliyah di Desa Panjerruan, Kecamatan Kedundung, Sampang diduga telah melakukan kecurangan dengan modus menggelembungkan data siswa untuk bantuan dana biaya operasional sekolah (BOS).
Bantuan dana BOS yang diterima yayasan SD Alkholiliyah tidak sesuai dengan data yang tersimpan di Dapodik, sehingga jumlah siswa mencapai 45 persen, dari jumlah siswa yang ada.
Diperoleh informasi, kejadian itu sudah berjalan cukup lama dan luput dari pengawasan dari pihak Dinas pendidikan. Diduga kuat ada main mata dengan pihak Disdik melalui pengawas lapangan.
Ketua Yayasan SD Alkholiliyah, Kholil mengaku saat ini anak didiknya banyak yang tidak masuk, dengan berbagai ragam alasan yang ia dikatakan membantu orang tuanya dalam bertani, dan membantu orang tuanya berjualan dipasar.
Disinggung soal jumlah kesiswaan, Kholil meminta untuk langsung berkomunikasi dengan Kepala Sekolah SD Alkholilyah, yang paham betul dengan jumlah kesiswaan yang ada di lembaga ini.
Kepala SD Alkholiliyah Mohammad Yasin, melalui telepon selulernya mengatakan, hak kewenangan pada sekolah swasta ini sepenuhnya ada pada Ketua Yayasan dan dirinya tak mengetahui apa-apa.
Mengenai data kesiswaan di lembaga SD Alkholiliyah ini yang paham betul dan tahu persis adalah Ketua Yayasan, karena langsung disetor ke bagian operator.
“Mengenai pencairan dana BOS, dicairkan oleh ketua Yayasan, setelah itu langsung kami belanjakan sesuai kebutuhan dan dirinya hanya menerima honor bulanan saja,”katanya.
Kepala Dinas Pendidikan melalui Kabid Pembinaan SD yang ditemui oleh Kasi Pembinaan Kelembagaan peserta didik, Abd Rahman menjelaskan selama ini pihaknya tidak tahu menahu mengenai penggelembungan data siswa yang ada di lembaga SD Alkholiliyah.
“Adanya informasi penggelembungan data siswa dalam bantuan dana BOS di Lembaga swasta SD Alkholiliyah ini, nanti akan saya lakukan pemanggilan terhadap pihak yang terlibat di lembaga tersebut, khususnya pada bagian Korbid dan Pengawas setempat,”terangnya. ( Heny )