BLITAR,IndonesiaPos
Komisi II DPRD Kabupaten Blitar menggelar rapat kerja bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperidag) dan Bappenda Kabupaten Blitar terkait Retribusi Pasar. Rapat kerja dipimpin oleh Ketua Komisi II, Drs. Idris Marbawi dan dihadiri anggota Komisi II lainnya.
Idris Marbawi menyampaikan terkait temuan BPK RI tentang pungutan dan pajak restoran, potensi pajak reklame belum tergali. Sehingga Komisi II meminta untuk ditindak lanjuti agar dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Hari ini kita melakukan rapat kerja terkait PAD yang berasal dari kontribusi pasar. Saya ingin mendengar sejauh mana PAD yang berasal dari Potensi retribusi pasar di Kabupaten Blitar,” ujarnya.
Sementara pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Untoro menyampaikan, setidaknya ada 13 pasar yang dikelola oleh Disperindag.
BACA JUGA :
Fraksi PAN DPRD Blitar Inisiasi Bentuk Pansus Usut Pencemaran Llimbah PP Greenfields
Ada 2 jenis pasar di Kabupaten Blitar yaitu Pasar Desa dan Pasar Kabupaten. Untuk Pasar Desa dikelola oleh Dindamade dan Pasar Kabupaten dikelola oleh Disperindag.
Sementara untuk Target PAD dari retribusi pasar terdiri dari 4 jenis, dari kios pasar, kebersihan, los, dan pelataran.
“Pada tahun 2021 Target PAD 3,4 M dan Sampai bulan Mei sudah terpenuhi 1 M. Rencananya akan dibuatkan e-retribusi tetapi masih melakukan koordinasi dengan pihak bank,”katanya.
Penarikan retribusi pasar menggunakan media karcis yang dikelola oleh mantri pasar. “Tetapi kita memikirkan penarikan retribusi menggunakan sistem online,” jelas Untoro.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi II, Suwondo, S.Pt menyampaikan agar Dinas Perindustrian Perdagangan mengawasi jalannya penarikan retribusi, mengingat media karcis dapat dengan mudah untuk dipalsukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dan rawan terjadi pungli.
“Untuk itu pasar harus ditata sedemikian baik dan lebih menarik untuk menarik minat pembeli sehingga PAD akan lebih maksimal,”katanya.
Apalagi saat ini, menurut dia, situasi sulit tengah dihadapi para pedagang pasar ditengah pandemi covid-19 dan menyebabkan Pembeli sepi.
“Dalam situasi ini, Pemerintah Daerah mestinya membantu para pedagang dengan memberikan inovasi dan perbaikan pasar,” ucap Suwondo.(emi)