PAMEKASAN, IndonesiaPos
Selama kepemimpinan Bupati Baddrut Tamam banyak terobosan baru untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui program Sehati (Kesehatan gratis).
Seperti program kesehatan gratis (Sehati) yang diimplementasikan dengan adanya Mobil Sigap yang diberikan kepada 178 desa di 13 Kecamatan, Kabupaten Pamekasan.
Program yang terealisasi ini sejak tahun 2020 tersebut di bantu oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD).
Kemudian program Pamekasan Call Care (PCC), program tersebut dapat melayani masyarakat untuk konsultasi kesehatan gratis kepada petugas yang berjaga selama 24 jam melalui nomor telpon yang telah disediakan.
Selain itu juga bisa melayani antar-jemput pasien gratis kepada fasilitas layanan kesehatan yang terintegrasi dengan mobil sigap yang ada di setiap desa tersebut.
Program SEHATI terobosan Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam ini tidak hanya sebatas itu saja. Melainkan program pengembangan akreditasi puskesmas di setiap kecamatan dengan jumlah total sebanyak 21 puskesmas yang telah terlaksana hingga 2021. Program itu diampu oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan.
Program Pamekasan Call Care (PCC) yang diluncurkan Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, terutama masyarakat yang ekonominya belum sejahtera.
Sebelumnya, warga Dusun Pangongangan Desa Banyupelle Kecamatan Palengaan, Mohammad Ali mengatakan, keberadaan mobil sigap yang diberikan Bupati kepada setiap desa di Kabupaten Pamekasan itu sangat membantu meringankan beban masyarakat apabila hendak berobat dan masyarakat tidak lagi memikirkan biaya ambulance untuk pergi ke rumah sakit.
Masih kata Ali, menurut dia bahwa program inovatif Bupati Baddrut Tamam tersebut manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat. Tak heran jika langsung mendapatkan penghargaan dari sejumlah pihak setelah launching mobil sigap tersebut.
“Saya sebagai masyarakat kecil, sangat merasakan adanya program itu. Adanya mobil sigap itu kita bisa langsung menghubungi apabila ada kebutuhan berobat. Apalagi sekarang sudah ditempeli stiker dan nomor telpon di setiap rumah,” ungkapnya.
Dia menerangkan, sebelum kepemimpinan Bupati Baddrut Tamam masyarakat enggan berobat ke rumah sakit dengan alasan biayanya dianggap mahal, terutama biaya transportasi berupa ambulance yang mengharuskan keluarga pasien merogoh kocek pribadinya cukup dalam.
“Sekarang sudah tidak usah memikirkan biaya ambulance lagi, karena sudah ada mobil sigap,”ungkapnya.
Dia menceritakan, dirinya pernah merasakan sendiri manfaat mobil sigap tersebut ketika tetangganya membutuhkan transportasi untuk membawa keluarganya ke rumah sakit.
“Karena memang orang tidak punya (miskin, red), makanya bingung. Sementara kondisi kesehatannya memprihatinkan. Tetapi, alhamdulillah ada mobil sigap, ketika saya hubungi beberapa waktu kemudian datang,” cerita nya. (an ).