MOJOKERTO, IndonesiaPos
Badan Intelijen Negara Daerah (BINDA) Jawa Timur (Jatim), menggandeng Puskesmas Sungai Brantas dari Kabupaten Mojokerto, gencar menggelar Vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6 hingga 11 tahun, di MI Sabilurrosyad, Desa Jolotundo, Kecamatan Jetis.
Agen BIN Kabupaten Mojokerto, Chandra mengatakan,vaksinasi kali ini menyediakan 1.500 dosis untuk anak se kecamatan Jetis.
Vaksinasi untuk ini bermanfaat untuk melindungi diri dari ancaman virus Corona.
Namun, sebelum menerima vaksin kondisi tubuh anak-anak , dipastikan dalam keadaan sehat dan bugar. Sehingga dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh tim medis sebelum di vaksin.
“Setelah menerima vaksin, anak-anak kembali ke kelas masing-masing. Tujuannya untuk memastikan tidak ada reaksi yang bersifat segera atau kejadian ikutan pasca vaksin,”katanya.
Menurutnya, respons tubuh terhadap vaksin memiliki reaksi yang berbeda-beda pada setiap orang seperti diantaranya nyeri, bengkak, dan kemerahan di area tempat suntikan.
“Atau rasa lelah dan tidak enak badan. Kondisi tersebut umumnya bersifat sementara,”ujarnya.
Jika terjadi reaksi, kata Chandra, seperti rasa nyeri atau bengkak kemerahan di tempat suntikan penanganannya bisa dikompres dengan air dingin pada lokasi tersebut.
“Jika terjadi demam, kompres dengan air hangat. Kemudian banyak minum air putih dan istirahat,”sarannya.
“Jika dibutuhkan bisa minum obat sesuai yang dianjurkan oleh petugas kesehatan atau sampaikan keluhannya setelah vaksinasi kepada petugas kesehatan,”tambahnya.
Sementara itu, Kepala MI Sabilurrosyad, Suminto, menyatakan, selama kegiatan vaksinasi di sekolah, baik itu vaksinasi untuk tenaga pendidik maupun siswa tidak ada masalah.
“Setelah vaksinasi ini ya, alhamdulillah tidak ada masalah. Dari orang tua murid juga sudah ada kebebasan untuk melepas anak-anaknya masuk ke sekolah,”katanya.
Suminto berharap, vaksinasi ini segera terlaksana di sekolah, Karena selama pembelajaran dengan sistim daring seringkali anak-anak tidak dapat apa-apa. “Tapi, malah omelan atau bahkan dicubit orang tuanya,”ungkapnya.
Satu dari wali murid, Siti Juwariyah mengatakan, dirinya sangat berharap, vaksinasi ini anak-anak menjadi sehat, bisa kembali masuk sekolah secara normal seperti sebelum ada pendemi.
“Karena mendampingi anaknya belajar secara daring membuat kewalahan dalam menjalankan tugasnya sebagai ibu rumah tangga,”terangnya.
Reporter : hen