<

Dialog Bahas Wastafel Deadlock, Aksi Turun Kejalan Semakin Menguat

JEMBER, IndonesiaPos – Tiga hari menjelang aksi turun Jalan yang akan dilakukan ribuan massa terdampak korban wastafel pada selasa (22/2/2022) mendatang, bupati Hendy berinisyatif  mengundang sejumlah perwakilan korban wastafel , Sabtu (19/2/2022) siang di Pendopo wahya wibawa graha.

Agenda yang diikuti sejumlah OPD ,Dandim 0824 Jember,  inspektorat, ketua DPRD, polres  dan beberapa pihak terkait tersebut membahas masalah nasib korban wastafel yang hampir 2 tahun belum terbayar.

Hendy dalam pernyataannya kepada sejumlah rekanan  korban wastafel masih bersikukuh akan melakukan  pembayaran setelah ada putusan tertulis baik dari BPK maupun  pengadilan melalui jalur gugatan perdata. Jalur tercepat menurut Hemdy memang melalui jalur ApH.

“Kami selaku Bupati baru masih belum mendapat perintah surat untuk membayar dari BPK RI,” tuturnya.

Pemkab Jember lanjut Hendy tentunya akan segera membayar jika mendapat perintah dari BPK RI.  Namun semuanya perlu adanya regulasi yang jelas.

“Akibat adanya Hutang wastafel itu, ada sangkut pautnya juga dengan sistem penilaian BPK terhadap kinerja Pemkab Jember,” ungkapnya

Jika yang Rp 107 milyar termasuk hutang wastafel belum selesai pada tahun 2021 maka akan berdampak pada opini BPK terhadap kinerja kabupaten Jember.

“Selama uang Rp.107 M itu  belum selesai, akan terus masuk dalam catatan BPK sebagai penilaian jelek ,”tambahnya.

Menyikapi persoalan ini, Imam Hambali, salah seorang koordinator Forum Komunikasi Korban Wastafel Jember (FKKWJ) sempat mempersoalkan masalah terbitnya perintah pengadaan wastafel pada jaman Bupati Faida menggunakan perbup, seharusnya Bupati Hendy bisa juga menerbitkan Perbup masalah pembayar hutang wastafel.

“Bupati tidak berani mengeluarkan perbup. Ia bersikukuh kalaupun itu dilakukan akan menggunakan perda,”terangnya.

Namun yang jelas lanjut Imam Hambali, Bupati Hendy masih berbelit-belit, tidak tegas dalam menentukan kebijakannya terkait pembayaran hutang  Wastafel.

Karena dianggap deadlock, maka agenda aksi turun ke jalan sebagai bentuk tuntutan kepada Bupati Hendy untuk segera membayar hutang wastafel tetap dilaksanakan pada selasa depan.

Terkait  Rrencana aksi tersebut, Iswahyudi , koordinator aksi demo turun kejalan korban Wastafel mengungkapkan dirinya sudah melakukan koordinasi dengan pihak polres. Meski sempat muncul himbauan untuk tidak menggelar aksi ,namun Iswahyudi tetap pada agenda awal dengan menggelar aksi turun kejalan dengan protokol covid yang ketat.(kik)

BERITA TERKINI