JAKARTA, IndonesiaPos
Ditreskrimum Polda Metro Jaya terus memburu pelaku peredaran senjata api (senpi) ilegal. Sejauh ini, pelaku yang berperan sebagai pemasok, sudah berhasil diringkus.
Para pelaku ini ditangkap di Garut dan Sumedang, Jawa Barat. Penangkapan pemasok ini berawal saat polisi menangkap pelaku ini R. Pelaku R ini adalah residivis yang pernah terlibat di kasus jual beli senpi ilegal.
“Berawal dari mengamankan pelaku R, residivis jual beli senpi ilegal pernah ditangkap Resmob Polda Metro Jaya pada tahun 2017,”kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada sejumlah wartawan, Sabtu, (19/8/2023) kemarin.
Polisi kemudian melakukan pengembangan penyidikan. Hasilnya, satu orang pelaku inisial ANR diciduk di Garut, Jawa Barat, pada Jumat, 18 Agustus 2023.
“Mempunyai peran pernah melakukan transaksi senpi ilegal yang dipesan oleh R,”kata Hengki.
Dari penangkapan di Garut, polisi kembali menangkap satu orang pelaku lagi, inisial TRR, di Sumedang, Jawa Barat.
Pelaku ini diketahui berperan sebagai pembuat atau perakit senpi ilegal. “Satu orang tersangka yang mempunyai peran membuat dan merakit senjata api ilegal,” kata Hengki.
Dia menekankan, kasus ini masih dalam penyelidikan kepolisian. Jajaran tim Ditreskrimum Polda Metro Jaya, kata dia, masih terus melakukan pengembangan penyidikan.
Sebelumnya Polda Metro Jaya menangkap penjual senjata api ilegal. Barang-barang tersebut dijual secara online atau melalui e-Commerce.
Hengki menyebut kasus ini terungkap lewat informasi intelijen dan kerja sama dengan Puspom TNI AD sejak Juni 2023.
“Sejak bulan Juni, kami berkolaborasi dengan Puspom Angkatan Darat (AD) melakukan serangkaian penyelidikan dan penangkapan terhadap jaringan peredaran senjata api ilegal yang mengatasnamakan institusi Angkatan Darat dan Kementerian Pertahanan,” kata Hengki, Jumat kemarin.
Dalam pengungkapan jual beli senjata api ilegal ini, polisi juga meringkus modifikator senpi yang berada di Semarang, Jawa Tengah. Beberapa penerima senpi juga sudah ditangkap.
“Kami sudah ungkap kemarin pabrik modifikatornya di Semarang ya, kita tangkap juga penerima-penerima senjata apinya, kemudian kita dapatkan beberapa alat bukti, nanti pada waktunya akan kami rilis secara bersamaan,”imbuhnya.