JAKARTA, IndonesiaPos – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencatat, sebanyak 70.350 penyelenggara negara belum menyetorkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) periodik 2022.
Informasi tersebut disampaikan Plt Juru Bicara bidang Pencegahan KPK, Ipi Maryati., Jumat (17/3/2023) kemarin.
Menurutnya, dari total 372.783 wajib lapor, sejumlah 302.433 telah melaporkannya atau sebesar 81 persen.
“Masih ada sejumlah 70.350 wajib lapor (19 persen) yang belum memenuhi kewajibannya untuk melaporkan LHKPN,”kata Ipi.
KPK menghimbau kepada 70.350 wajib lapor tersebut untuk segera menyetorkan LHKPN-nya. Selain itu, KPK juga mengingatkan untuk melaporkan harta kekayaan periodik 2022 sebelum akhir Maret 2023.
“Batas akhir pelaporannya yakni pada tanggal 31 Maret 2023,”terang Ipi.
Ipi menjelaskan, terdapat 18.095 wajib lapor dari jumlah keseluruhan 18.648 di jajaran yudikatif yang sudah melaporkan harta kekayaannya ke KPK.
Sementara itu, masih ada 553 wajib lapor di jajaran yudikatif yang belum menyetorkan LHKPN.
“Sedangkan di jajaran legislatif, ada 10.348 dari total 20.078 keseluruhan wajib lapor yang sudah menyerahkan harta kekayaannya ke KPK,”bebernya.
Dengan demikian, tambah Ipi, masih ada 9.730 wajib lapor di jajaran legislatif yang belum menyerahkan LHKPN.
BACA JUGA :
- Beras Petani Lokal Untuk Cadangan Mulai Dibeli Bulog
- Korlantas Polri Usul Pajak Progresif Kendaraan Dihapus
- Diduga Istri Jenderal Polisi Bertugas di KPK Bergaya Hidup Mewah, Viral di...
Sementara di jajaran eksekutif pusat dan daerah, dari total 291.360 wajib lapor, sebanyak 243.307 telah menyampaikan harta kekayaannya.
“Dengan demikian, masih ada 48.053 wajib lapor di jajaran eksekutif yang belum menyerahkan LHKPN,”tegasnya.
Sementara di jajaran BUMN ataupun BUMD, terdapat 30.683 dari 42.697 wajib lapor yang telah menyerahkan harta kekayaannya ke KPK. Kiniu tercatat masih ada 12.014 wajib lapor di BUMN atau BUMD yang belum menyerahkan LHKPN.
“KPK menyampaikan apresiasi kepada para penyelenggara negara yang telah memenuhi kewajibannya dalam melaporkan LHKPN secara tepat waktu,” ucap Ipi.
Kendati demikian, KPK mengapresiasi kepada para pegawai atau operator LHKPN yang ditugaskan pada instansi masing-masing. Karena dianggap telah membantu dan mendukung para penyelenggara negara untuk bisa menyerahkan laporan harta kekayaannya secara tepat waktu.
“Oleh karena itu, kita minta kepada para wajib lapor dapat mengisi dan menyampaikannya secara elektronik melalui https://elhkpn-app.kpk.go.id.,”tegasnya.
“LHKPN dalam konteks pencegahan korupsi merupakan instrumen untuk mendorong transparansi bagi para penyelenggara negara atas kepemilikan hartanya,”imbuhnya.
