KEDIRI – IndonesiaPos
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan bagian dari struktur kurikulum merdeka yang terpisah dari pembelajaran intrakurikuler.
P5 ini sebagai upaya untuk mewujudkan Pelajar Pancasila yang mampu berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. P5 dapat dilakukan dengan memberikan pembelajaran pengalaman langsung sesuai dengan karakteristik lingkungan sekitar.
Kepala Sekolah SMA Negeri 7 Kota Kediri Lukijan saat ditemui pada 27/09/2024 terkait kegiatan P5 menjelaskan,Ia mengajarkan pada alam beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia,Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Ia memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupannya sehari-hari.
“Ada lima elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia dalam beragama; berakhlak,berkepribadian kepada manusia,alam; dan bernegara,”jelasnya.
Selain itu ber-kebhinekaan Global Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain, sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya budaya baru yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa.
“Dalam ber kebhinekaan global meliputi mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi intercultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebhinekaan,”ucapnya.
Lukijan menambahkan, bergotong royong pelajar Indonesia memiliki kemampuan bergotong-royong, yaitu kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan.
“Elemen-elemen dari bergotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi,”tambahnya.
Oleh karena itu Mandiri Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya.
“Elemen kunci dari mandiri terdiri dari kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri. Dan bernalar Kritis Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi menyimpulkannya,”tegasnya.
Dari bernalar kritis itu, tambah dia, dapat memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi pemikiran dan proses berpikir dalam mengambilan keputusan.
“Kreatif Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci dari kreatif terdiri dari menghasilkan gagasan yang orisinal serta menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal serta memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan,”terang Lukijan. ( Roni ).