JAKARTA, IndonesiaPos
Isu mengemuka ada orang dekat Presiden Joko Widodo, terlibat dalam upaya kudeta kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono di Partai Demokrat.
“Ada campur tangan orang dekat Presiden, semakin kuat setelah sejumlah kader demokrat menyatakan siapa pihak yang dituding,”kata Agus Harimurti, putra sulung presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono.
Agus menuding pihak di dekat Presiden Joko Widodo terlibat dalam upaya melengserkan dirinya sebagai ketua umum partai demokrat.
Tudingan Agus ditanggapi Kepala Staf Presiden (KSP) Jenderal Purnawirawan Moeldoko. Ia mengingatkan Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat supaya berhati-hati memberikan pernyataan, agar tidak menimbulkan fitnah.
Moeldoko mengaku, memang dirinya seringkali kedatangan tamu dari semua unsur, baik itu politisi, akademisi dan organisasi kemasyarakatan (ormas). Dan mereka datang tanpa diundang, sehingga dirinya tidak bisa menolak.
“Siapapun yang datang bersilaturrahmi kepada saya, pasti akan saya terima,”ujar mantan Panglima TNI era Presiden Soesilo Bambang Yudoyono ini.
Namun, Moeldoko membantah jika dirinya ingin mencalonkan diri menjadi Presiden, Pernyataan tersebut menjawab tudingan Partai Demokrat yang menyebut bahwa Moeldoko ingin mengambil alih paksa partai untuk kendaraan dalam Pemilu 2024 mendatang.
Moeldoko mengatakan bahwa tidak ada niatannya untuk maju menjadi calon presiden (capres). Saat ini saja, dia mengaku, sudah terlalu banyak disibukkan dengan pekerjaannya sehingga tak ada waktu untuk mengurusi pencapresan.
“Dibilang mau jadi Presiden lagi, yang enggak-enggak saja. Kerjaan gue setumpuk, ngurusi yang enggak-enggak saja,” ujar Moeldoko saat konferensi pers. Rabu (3/2/2021).
Moeldoko menganggap tudingan Partai Demokrat tersebut sebagai dagelan. “Ini kayak dagelan saja, lucu-lucuan saja,” katanya.
“Emangnya gue bisa, itu gue todongin senjata para DPC (Dewan Pimpinan Cabang)-nya? Semua kan ada aturan AD/ART dalam sebuah partai politik, jangan lucu-lucuan begitu lah,”tegas mantan Panglima TNI itu.