SUMENEP, IndonesiaPos
Kades Jukong-Jukong Kecamatan Kangayan, Kabupaten Sumenep Madura Jawa Timur Hadrawa resmi dilaporkan ke Kepolisian Resort (Polres) Sumenep pada Selasa. (4/7/2023).
Hadrawa dilaporkan setelah menyebut Nabi dan Wali korupsi, saat mengisi acara imtihan Taman Kanak-kanak (TK).
Laporan tersebut tercatat dengan LPM/89/Satreskrim/VII/2023/SPKT Polres Sumenep, tanggal 03 Juli 2023
Ketua Aliansi Progresif Sumenep, Faldy Aditya, menganggap ucapan kades tersebut dianggap mengandung unsur penistaan, hingga celotehan nyeleneh Kades Hadrawa banyak mendapat respon cacian, dan hinaan.
“Manabi manussa panika korupsi sadheje, sedangkan para nabi dan welli panika korupsi sadheje, korupsi sadheje (Manusia itu korupsi semua, sedangkan Nabi dan wali semua korupsi, red),”demikian penggalan video berdurasi 7 menit 48 detik yang viral di berbagai grup dan Tiktok.
“Kades Hadrawa diduga telah melakukan penodaan terhadap agama Islam dengan ucapannya yang sangat tak pantas, sehingga melukai hati umat Muslim, harus dipertanggungjawabkan secara hukum,”tegas Faldy usai melaporkan pada Selasa, (4/7/2023).
Menurutnya, penyampaian Kades Jukong-Jukong ini sama sekali tidak mendidik dan terkesan kurang ajar.
“Seperti sebuah pepatah, yang berkata Mulutmu Harimaumu. Karena ucapannya terkesan kurang ajar terhadap Nabi dan sama sekali tidak mendidik,”ungkapnya.
Faldy menambahkan, Kades Hadrawa bisa menginspirasi para siswa siswi saat mengisi acara Wisuda TK. Karena tidak mencerminkan seorang pemimpin.
“Yang jelas, ucapannya seorang Kades bisa menghina nabi seperti itu. Apalagi di depan anak -anak dan khalayak,” kata Faldy
Pihaknya mengajak semua masyarakat kota keris untuk bersama-sama mengawal kasus yang telah dilaporkannya ke Polres Sumenep.
“Saya mengajak saudara-saudara seiman, di Kabupaten Sumenep, untuk ikut mengawal kasus penghinaan terhadap junjungan besar kita Baginda Nabi SAW yang dilakukan Kades Jukong-Jukong,”tuturnya
Sementara itu, upaya konfirmasi media ini kepada Kades Jukong Jukong-Jukong belum tersambung. Namun, sebelumnya Kades Jukong Jukong melakukan klarifikasi, dan sempat berdalih bahwa ucapan nyelenihnya yang menyebut Nabi dan Wali Korupsi itu adalah hasil edit.
“Itu tidak benar dan saya gak bicara seperti itu. Itu editan videonya,”dalih Hadrawa. (amin/hen)